Hari itu tgl 30 oktober 2010, hari yang bisa di bilang “my new adventure” , di awali dengan pagi hujan abu dari gunung merapi, yang membuat pesawat yang akan aku tumpangi terlambat terbang karenanya. Delay hampir 3 jam yang berakhir manis, mendarat di Ngurah Rai di sambut oleh orang yang kusayang yang sekarang menjadi suamiku.

Aku ke Bali untuk melaksanakan upacara pernikahanku, Yap Pernikahanku!

Dia bernama Dewa Nyoman Indra Haryawan, mempersuntingku memintaku menemani hari-hari nya, memintaku menjadi istri dan Ibu dari anak-anak kami nanti. what a wonderful day when he said that! walau lewat sms, tapi itu bisa membuatku menitikkan air mata bahagia.

12 tahun kami mengenal satu sama lain, perkenalan yang kalau di inget lagi sekarang membuatku tersenyum. kami berkenalan melalui media chatting yang pada saat itu populer MIrc. aku online dari tempat aku kerja -pada waktu itu aku kerja sebagai operator di sebuah warnet di yogya- dan dia online dari lab komputer di kampus dia -dia masih kuliah di salah satu institute terkenal di surabaya- . Tiap hari aku kerja ntah dapat shift pagi,sore atau malam dia selalu ada, mungkin ada beberapa kali dia ndak online tapi seringnya dia pasti ada. Pengakuan dia, saat aku libur satu hari, dia merasa ada yang hilang, dipelototinnya layar monitor berharap aku online ntah dari mana. Kami ndak pernah pacaran, aku menganggap dia kakak selama itu, dia selalu ada disaat aku butuh, dia “pendengar” yang baik untuk semua curhatanku. dia tau semua pria yang dekat denganku,dia tau knapa aku putus dengan para pria itu, dia tau semuanya. dan dia mau menerima ku apa adanya sekarang. adakah alasanku untuk menolak nya? TIDAK! 🙂 karena aku menyayanginya lebih dari mencintai nya 🙂

dari 12 tahun itu 1 tahun terakhir ini kami dekat, ntah bagaimana awalnya, dia yang sebelumnya biasa menghilang tiba-tiba dan nongol tiba-tiba tanpa kabar berita. pada hari itu dia pamit padaku untuk tugas kluar kota yg katanya ndak akan ada sinyal, jadi mungkin ndak akan online atau sms. aku bilang ke dia, ya biasanya juga ndak pernah bilang-bilang kalau mau pergi, knapa sekarang pamit ? dia jawab, mumpung ada yang di pamitin. di hari dia pergi, aku terima sms dari dia yang isinya bilang kalau baru nunggu boarding, trus sms lagi disaat dia sampai tujuan dan berlanjut terus sms-sms dari dia, tiap hari kami chatting via YM dan cam dia selalu menyala. saat aku dan teman katorku ke jakarta hanya setengah hari di jakarta melihat pameran. dia mendatangiku di bandara di terminal 3 pada waktu aku akan balik ke yogya. dari karet naek taksi ke bandara, hanya untuk ketemu aku…..(sekarang setiap kita ke soetta selalu senyum kalau melewati terminal 3)

Perjalanan kami berdua bisa di bilang ndak mulus, banyak sekali rintangan-rintangan yang harus kami hadapi berdua. penolakan keluarga ku dan keluarga dia karena “perbedaan” kami, tapi ntah kenapa kami berdua sudah sangat yakin akan jalan kami, Tuhan Maha Adil, Maha Mengetahui…akhirnya kedua keluarga besar kami bisa menerima kami.

Dan pada akhirnya kami menikah di Tabanan Bali dengan upacara penuh untukku yang baru memeluk Hindu. tgl 30 Oktober 2010 upacara untukku masuk ke keluarga besar dia, yang berarti aku sudah menjadi Istri Dewa nyoman Indra. tgl 2 November 2010 aku melakoni upacara melukat, 3 bulanan dan otonan lalu pada tgl 3 November 2010 aku melakoni mepandes (potong gigi) dan upacara pernikahan ..dan nama Bali ku “Jro Made Melati”.

Saat ini sudah 3 bulan lebih kami menjalani kehidupan rumah tangga. Masih ada beberapa hal yang membuatku kadang sedikit kaget menyangkut sikap dan sifat dia. ada yg bilang ke aku gini “terimalah suami kita apa adanya,mengalah lah..mengalah bukan berarti kita kalah, tapi menunjukan ke suami bahwa sayang kita benar adanya, nanti suami akan mengerti sendiri dan menyadari itu tanpa kita harus mengatakannya”.

hhhmmm….. buat suamiku….ternyata memilikimu seperti memiliki dunia ini, kau berikan segalanya.. kebahagiaan, kelebihan, kekurangan, bahkan saking lengkapnya kau pun pernah memberiku rasa jengkel yang luar biasa, tetapi apapun itu, terima kasih karena kamu tetap bersedia menjadi duniaku… 🙂

Maafkan aku….
Bila aku merasa seperti ini…
Bila aku membuatmu merasa tak nyaman…
Aku tak bermaksud ….
Tahukah kamu…semalam tadi aku menangis…mengingatmu…
mungkin hatiku terluka parah…
tapi….aku tak ingin kau tahu…
Aku ingin lebih mengerti dirimu…
aku tak ingin membuatmu terbebani dengan apa yang kurasakan…
Biarlah ini menjadi rasa yang hanya aku yang merasakannya….
Aku menyayangimu lebih dari yang kamu tahu….

Aku lega…
Aku bahagia…
Aku milikmu walau belum sepenuhnya…
Kau milikku walau belum sepenuhnya…
Perjalanan,perjuangan kita berdua akan mencapai ujungnya…sebentar lagi…
“Kita jalani bersama-sama ya sayangku” Â